KEAJAIBAN BAHASA DAERAH SEBAGAI IDENTITAS PEMERSATU BANGSA
obrolanguruku.blogspot.com - KEAJAIBAN BAHASA DAERAH SEBAGAI IDENTITAS PEMERSATU BANGSA - Indonesia merupakan sebuah negara besar , kehidupan rakyatnya yang majemuk merupakan ciri khas dari kehidupan rakyat Indonesia . Kemajemukan ini disebabkan karena rakyat Indonesia memiliki suku, agama dan budaya yang beragam. Salah satu Keberagaman dalam bidang budaya terlihat dalam kehidupan sehari-hari ketika masyarakat menggunakan bahasa daerah dalam berinteraksi dengan sanak keluarganya atau dengan masyarakat lain dalam satu suku.Sebagai contoh, orang Aceh cendrung akan lebih nyaman menggunakan bahasa Aceh ketika ia akan bertemu dengan orang tuanya, atau dengan keluarganya. Terkadang kita juga tidak boleh heran saat kita melihat teman kita menggunakan bahasa Jawa, Sunda, Batak dan sebagainya ketika dia bertemu dengan teman lamanya untuk mengenang masa-masa mereka tumbuh kembang bersama di kampung halamam. Ini membuktikan bahwa bahasa daerah atau bahasa ibu ini merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan rakyat Indonesia. Lalu dengan alasan itu, pantaskan bahasa daerah di jadikan sebagai bahasa nomor 1 sedang bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu di jadikan sebagai bahasa nomor 2 di Indonesia? Menurut penulis hal ini sah-sah saja mengingat bahasa Indonesia ada dan berkembang saat ini merupakan bagian dari bahasa daerah seperti dari bahasa melayu, ini memang tidak dapat di bantahkkan karena sejak zaman dahulu masyarakat melayu telah menggunakan bahasa Melayu dalam interaksi sosialnya dengan sesama masyarakat Melayu. Dan bahasa Melayu ini pada umumnya serupa dengan diksi bahasa Indonesia yang di gunakan sekarang.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa akan terus berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Perkembangan bahasa Indonesia ini banyak di pengaruhi oleh bahasa daerah, atau dari bahasa negara lain seperti bahasa Inggris, bahasa Arab atau bahasa asing lain yang dengan mudahnya terserap menjadi bagian dari bahasa Indonesia. Ini tentunya berdampak pada kemerosotan terhadap perkembangan bahasa daerah, bahasa daerah di Indonesia yang berjumlah kurang lebih 600 bahasa akan di anggap sebagai bahasa kampungan. Lambat laun rakyat akan timbul rasa malu ketika menggunakan bahasa daerah dalam pergaulannya. padahal semua mengetahui bahwa bahasa daerah merupakan wujud dari jati diri bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya eksistensi bahasa daerah maka sudah sepatutnya setiap instansi pendidikan di daerah selalu menambahkan pelajaran bahasa daerah sebagai pelajaran muatan lokalnya untuk mendukung pelestarian dan perkembangan bahasa daerah di Indonesia.
Lalu timbul pertanyaaan, seberapa pentingkah bahasa daerah sehingga perlu di lestarikan? Bukankah itu cendrung akan menyebabkan perpecahan berbangsa?
Menurut penulis ada banyak alasan mengapa bahasa daerah perlu di lestarikan, yang pertama seperti yang telah di uraikan di atas, bahasa daerah merupakan identitas perjuangan rakyat Indonesia dan merupakan wujud dari cita-cita bersama sehingga terbentuknya negara Pancasila yaitu sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Ini membuktikan bahwa keberagama bahasa daerah tidak akan mengancam keutuhan bangsa Indonesia. Karena memang sejak awal terbentuknya negara kesatuan Indonesia, para tokoh pendiri bangsa yakin bahwa Pancasila akan menjadi alat pemersatu setiap perbedaan dari rakyat Indonesia seperti perbedaan agama, suku, dan tentunya seperti yang telah di uraikan di atas yaitu keberagaman bahasa daerah.
Alasan yang kedua, mengapa bahasa daerah perlu dilestarikan? Berdasarkan hasil studi ilmiah, Bergelut dalam bidang bilingual itu menyehatkan otak, ketika seseorang mampu bertuturkata lebih dari satu bahasa, maka orang tersebut cendrung akan terhindar dari penyakit demensia (Pikun). Jika ada orang Aceh belajar diksi bahasa Aceh itu merupakan hal yang biasa. Namun jika ada orang non Aceh belajar diksi bahasa Aceh ini menjadi luar biasa. Proses pembelajaran orang non Aceh ini memerlukan tempat rujukan diksi yang tepat. Perbedaaan penafsiran diksi dalam setiap bahasa akan menyebabkan perbedaan arti. Di sinilah yang menjadi titip utama mengapa bahasa daerah perlu di lestarikan. Karena dengan adanya kurikulum di sekolah atau pada instansi pendidikan ini akan menghindari perbedaan makna dalam setiap diksi kosa kata bahasa daerah. Ini artinya setiap orang yang ingin mengusai diksi kosakata bahasa daerah memiliki pedoman. Sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda dalam penggunaan kalimat.
Alasan ketiga, setiap bahasa daerah memiliki keunikan, sebagai contoh dalam bahasa Aceh ada kata “boh”. Pengucapan yang salah terhadap kata ini menyebabkan perbedaaan makna yang salah. “boh” berarti buang, buah, mengisi, namun “boh” juga berarti kelamin laki-laki. Ini juga menjadi alasan mengapa bahasa daerah perlu di lestarikan. Supaya keunikan-keunikan seperti ini dapat terus terjaga sehingga setiap generasi dapat membedakan arti kata “boh” pada saat pengucapan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan sekedar alasan, sebagai contoh pada pengucapan kata “Ulè lé”. Yanh seharusnya “Ulèe Lheue”. ‘Ulèe” artinya kepala, dan “Lheue” nama ikan. Jadi ketika seseorang mengatakan akan ke Ulè lé, itu artinya dia akan menuju salah satu pelabuhan yang berada di wilayah pinggiran Kota Banda Aceh. Disini, kata Ulè lé hanya dapat di artikan sebagai sebuah istilah, namun secara bahasa kata Ulè lé tidak memiliki arti apa-apa. Begitu juga dengan keunikan-keunikan bahasa dari daerah lain. Setiap kata memiliki keajaiban tersendiri dalam pengucapan da penafsirannya.
Atas dasar bebarapa alasan di atas, maka penulis menyakini dengan terus melestarikan eksistensi bahasa daerah justru akan semakin memperkokoh jalinan persatuan dan kesatuan dalam setiap perbedaan kehidupan berbangsa rakyat Indonesia. Karena setiap bahasa daerah memiliki keunikan. Keunikan atau keajaiban ini menjadi daya tersendiri bagi suku lain mempelajarinya; sehingga ini menjadi jembatan awal dalam perkembangan kebudayaan di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar