PENYEBAB RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pada postingan kali admin akan menjabarkan penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia .
Menurut pakar pendidikan, banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan suatu Negara. Begitu juga di Indonesia, sampai sekarang berbagai masalah pendidikan belum juga dapat terpecahkan. Berikut adalah beberapa problema pendidikan di Indonesia yang di harapkan menjadi perhatian pemerintah untuk segera di tuntaskan.
1. Belajar Hanya di Buku Paket
Di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum , diantaranya dari KBK ke KTSP dan sekarang terdapat beberapa sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. Pergantian itu menyebabkan sebagian besar materi ikut juga mengalami perubahan. Tetapi dalam pelaksanaanya disekolah-sekolah memerlihatkan kondisi yang berbeda. Timbul pertanyaan, apakah buku paket yang digunakan guru di sekolah ikut berganti? Admin secara pribadi menjawab tidak, karena banyak sekolah masih menggunakan buku yang sama walau kurikulumnya berbeda sehingga suasana proses pembelajaran dikelas tidak mencerminkan terjadinya pergantian kurikulum. Sejak era 60-70an, pembelajaran di kelas tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Apapun kurikulumnya, guru hanya tahu menggunakan kurikulum buku paket, hanya materi dibuku paket sajalah yang menjadi acuan proses pembelajaran, guru tidak memiliki sumber referensi lain untuk mendukung kurikulum baru.
2. Rendahnya Kualitas Guru
Metode pembelajaran favorit guru kebanyakan mungkin hanya satu, yaitu metode ceramah. Karena metode itu mudah dan ringan, tanpa modal, tanpa banyak menguras energi, tanpa persiapan yang rumit.sehinga tidak heran metode ceramah menjadi metode yang paling banyak digunakan oleh guru di sekolah; apakah karena itulah satu-satunya metode yang benar-benar dikuasai oleh mayoritas guru? pernahkan guru mendorong anak-anak untuk belajar di lingkungan sekitarr? Pernahkan guru membawa siswa mereka untuk melakukan eksperimen di lingkungan alam? Atau pernahkah guru mengundang seorang ilmuwan langsung datang ke kelas menjelaskan profesinya?
3. Kurangnya Sarana Pembelajaran
Sebenarnya, perhatian pemerintah itu sudah cukup, namun masih belum cukup. Masih banyak sekolah-sekolah di daerah tertentu tertinggal jauh di belakang dibandingkan dengan sekolah-sekolah diperkotaan khsususnya dibidang dalam bidang kelengkapan alat-alat pembelajaran. Lalu sejauh manakah peranan BOS yang tiap tahunnya di anggarkan pemerintah untuk pendidikan?
4. Aturan Kurikulum Yang Mengikat
Setiap kurikulum memiliki karakteristik tersendiri dalam aturan pelaksanaannya. berbicara tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan kurikulum 2013, seharusnya pemerintah perlu melakukan evaluasi tentang aturan-aturan yang diterapkan dalam kurikulum tersebut, kalau latar belakang lahirnya kurikulum tersebut berasal dari eropa, tentunya sisi sosial budaya rakyat eropa lebih di tonjolkan. Begitu juga kalau kurikulum tersebut berasal dari benua Amerika , tentunya sisi sosial budaya Amerika lebih di tonjolkan. Lalu bagaimanakah solusinya, apakah sekolah harus memiliki kurikulum sendiri sesuai dengan karakteristik budaya bangsa?
5. Sekolah Tidak Membolehkan Penerapan Metode Pertanyaan Terbuka
Contoh negara yang menggunakan pertanyaan terbuka yang Finlandia. Negara ini telah di akui dunia sebagai Negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik. Dalam setiap ujian, Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan membaca buku. Indonesia adalah Negara yang memiliki latar belakang sosial budaya berbeda dengan Finlandia , lalu mungkinkah hal itu menjadi penyebab guru di Indonesia belum siap untuk menerapkannya karena masih sulit untuk membuat pertanyaan terbuka? Seharusnya hal itu menjadi inspirasi bagi pemerintah untuk segera di terapkan di Indonesia melalui proses penyesuaian budaya.
6. Mengubah Pola Fikir
Disekolah umumnya siswa suka menyontek. Tapi kita tahu bahwa "guru juga nyotek"? Hal ini lebih parah. Lihatlah tes yang diikuti oleh para guru, tes PNS yang diikuti oleh guru, menyontek telah menjadi budaya sendiri. Tetapi tahukan kita bahwa menyontek bukalah budaya yang diwariskan akan tetapi pola pikir kitalah yang harus segera di rubah menuju cara-cara yang lebih positif.
Itulah 6 problem Pendidikan Indonesia yang menurut admin harus segera di benahi. sekian ...
0 komentar:
Posting Komentar