Lakukan 8 hal Ini Memasuki usia 40 Tahun
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.
Ayat di atas mengajarkan kepada kita apa yang harus dilakukan oleh seseorang yang menginjakkan kaki pada usia 40 tahun.
Pertama, sering membaca doa ini. Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Atha 'dari Ibnu Abbas, beliau berkata, "Ketika Abu Bakar berusia 40 tahun ia sering berdoa dengan doa yang terkandung dalam Al-Ahqaf 15."
(Dan berkatalah orang-orang yang beriman di antara mereka, "Jadilah Allah mengabulkan apa yang diminta oleh Abu Bakar kepadamu) di dalam menyampaikan agama-Nya (semoga telah masuk islam) maksudnya agama Islam (dan keturunannya menjadi orang-orang yang beriman) artinya sebagai teman sesyilah(1). Tidak ada satupun sahabat yang diberi hak istimewa seperti itu."
Imam Ar-Razi mengatakan, "Umar bin Abdul Aziz ketika memasuki usia 40 tahun selalu berdoa dengan ayat ini."
Bersyukur
Kedua, bersyukur atas berkat-berkat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam ayat ini, Allah mengajarkan para hamba-Nya untuk lebih bersyukur atas berkat-berkat yang telah diberikan kepada kita.
Karena usia 40 sudah tidak muda lagi, permintaan pertama yang diajarkan kepada kita adalah agar Allah memberikan ilham (ilham) untuk dapat terus bersyukur kepada Allah.
Ketiga, mengingatkan orang tua dan anak-anak sebagai orang yang—menyukainya atau tidak—dewasa dan sedang menuju usia tua. Ini bisa membuat kita selalu berbuat baik. Juga berdoa untuk kedua orang tua yang telah berjuang: hamil, melahirkan, dan menyusui dan meratapi selama tiga puluh bulan.
Keempat, mari kita mulai melipatgandakan kebaikan yang memohon kepada Allah SWT. Usia 40 tahun adalah awal dari seseorang untuk memperbaiki diri. Karena ada yang mengatakan, jika pada usia 40 seseorang tidak bisa lagi memperbaiki diri, maka pada gilirannya pada usia berikutnya ia akan gagal menjadi orang baik. Jadi, usia 40 tahun adalah tonggak awal peningkatan diri seseorang.
Banyak Waktu Keluarga
Kelima, seseorang yang mencapai usia 40 tahun diingatkan oleh Allah untuk kembali dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya.
Dalam psikologi, usia 40 adalah pubertas kedua. Pada usia ini, seseorang biasanya mencapai puncak kesuksesannya. Dalam pencapaian dunia ini, biasanya seseorang tergoda untuk "melihat" lawan jenis.
Ini dapat menikah lagi untuk seorang pria atau ada ledakan bermain dengan api cinta. Oleh karena itu, Allah mengingatkan untuk berhati-hati, lebih baik dan meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga dan anak-anaknya.
Keenam, ketika Allah mengajarkan doa dan pengakuan "Sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya", maka sesungguhnya Dia mengingatkan hamba-Nya bahwa dia banyak bertobat pada usia 40 tahun.
Seperti disebutkan di atas, karena usia mulai memasuki gerbang usia tua, biarkan dia lebih mencerminkan dan mendekatkan diri kepada Allah. Mulailah bertobat dan menghentikan semua hal buruk dalam hidupnya menuju perbanyak perbuatan baik.
Bergaul dengan Orang Saleh
Ketujuh, sebagaimana Nabi Sulaiman mengajarkan kepada kita doa yang hampir sama (membaca an-Naml 19), bahwa seseorang yang berusia 40 tahun harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk bergaul dan berjuang dengan orang-orang yang saleh. "Wa adkhilniy birahmatika min 'ibadika ash-shalihin. Masukkanlah aku) ke Dalam neraka (dengan cara yang baik) yakni dengan cara memasukkan yang diutirkannya ke dalam surga, dan janganlah engkau mengikuti jalan-Mu yang mudah(1).
Jangan merasa muda lagi, kemudian bergaul dengan anak muda. Mulailah mencari teman yang mengundang dan cenderung berbuat baik. Perlu ada kesadaran untuk mengubah perilaku seseorang.
Kedelapan, seseorang yang telah mencapai usia 40 tahun harus berserah diri kepada Allah. Usaha dan pekerjaan harus sungguh-sungguh. Namun, dalam banyak kesempatan, penyerahan dan kedekatan dengan Tuhan harus lebih terpaku.
(Sesungguhnya menyerahkan kepada Allah) yakni berserah diri kepada-Nya dan menjauhi hal-hal yang tidak mungkin terjadi (maka suatu ketika itu akan berta') atau secara tiba-tiba, artinya dengan waktu yang tidak lama kemudian mereka kembali lagi. Artinya, keyakinan dan imannya akan semakin kuat dengan adanya dan kemahakuasaan Allah.
(Sesungguhnya yang demikian itu pasti terjadi) sudah pasti terjadinya, yaitu (perkta-perlaku) ada yang menyatakan dalam bentuk jam jauh (dari jalan Allah) yaitu hingga Tidak dapat melihat-Nya. Dia masih sangat percaya pada kemampuannya untuk menyelesaikan semua masalah yang dihadapinya.
Nah, pada usia 40 tahun, seseorang mulai diwaspadai ketentuan dan kemahakuasaan Allah sebagaimana kemampuan seseorang berkurang, baik secara fisik maupun psikologis.
Hingga saat ini, "kehidupan nyata" hanya dimulai setelah usia 40 tahun. Hidup dimulai pada empat puluh. (Dan sesungguhnya kehidupan dunia) artinya, benarlah (orang-orang yang benar) dalam hal ini (menjadi bagian) artinya bagian yang baik. Wallahu a'lamu. (*)
Sumber: pwmu.co
0 komentar:
Posting Komentar