Informasi tentang Merdeka Belajar, Program pelatihan Guru, dan Perkembangan dunia pendidikan

Selasa, 19 Desember 2017

BAGAIMANA SEHARUSNYA GURU BELAJAR?


Bagaimana Seharusnya Guru Belajar?

Bagaimana Seharusnya Guru Belajar? - Paradigma pendidikan yang mengalami perubahan secara cepat mau tidak mau guru dituntut harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan perubahan. adapun Salah satu cara yang di anggap efektif untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan tersebut adalah melalui usaha  belajar secara terus menerus dengan tulus dan iklas. Dengan demikian, harus disadari bahawa tuntutan untuk belajar tidak hanya ditujukan untuk siswa saja, tetapi juga guru secara otodidak harus mampu mewujudkan bagaimana cara belajar yang baik. 

BAGAIMANA SEGARUSNYA GURU BELAJAR?
Sebetulnya banyak cara untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Menurut pakar pendidikan cara-cara tersebut dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut:

  1. Guru dapat belajar ketika berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas. Cara ini dilakukan melalui proses pemantauan, proses menganalisis dan dan proses merefleksikan setiap guru melakukan praktek instruksional atau pengajaran. Cara ini cukup efektif karena siguru dapat belajar dari pengalamannya sendiri, dan pengalaman ini menjadi pengetahuan baru bagi guru dalam memahami siswa, sekolah, kurikulum, dan berbagai kaidah pembelajaran.
  2. Guru dapat belajar melalui proses interaksi dengan guru lain. Setiap guru dapat berinteraksi dengan guru lain, baik secara formal maupun informal. Secara formal, dapat dilakukan melalui kegiatan mentoring (tutorial); ini dapat dilakukan oleh seorang guru senior atau guru yang lebih berpengalaman, tentunya berdasarkan rekomendasi resmi dari sekolah. Melalui kegiatan ini, setiap guru baru atau yang belum berpengalaman dapat menyerap dari berbagai pengetahuan dan keterampilan dari mentor atau guru berpengalaman (Feiman-Nemser dan Parker, 1993). Kemudian secara informal, guru dapat belajar melalui pembicaraan tidak resmi, misalnya, pembicaraan sementara di ruang staf, halaman sekolah atau tempat-tempat lain yang tidak resmi. selain itu guru dapat belajar dengan guru lain adalah melalui MGMP/ MGBK dan pertemuan profesional lainnya, yang memungkinkan guru dapat belajar dan berbagi pengetahuan. Kegiatan supervisi proses kegiatan Pembelajaran baik oleh guru senior, kepala sekolah dan pengawas sekolah, masuk dalam kategori belajar cara ini. Begitu juga, Program studi pelajaran, ini merupakan salah satu bagian dari guru belajar melalui interaksi dengan guru lain.
  3. Guru dapat belajar melalui para ahli/ konsultan. Cara ke-3 ini, sekolah sebagai fasilitator menyediakan satu atau beberapa ahli/ konsultan dari luar sebagai sumber untuk membelajarkan para guru. Secara berkala, para ahli/ konsultan ini di sekolah dapat menjadi semacam bentuk lokakarya atau jasa konsultasi. Cara ini, para guru akan memperoleh berbagai inovasi pendidikan sekaligus mendapat bimbingan dalam penerapannya. Dalam hal ini, pengawas sekolah (pengawas pendidikan) yang juga didiposisikan sebagai konsultan sangat diperlukan sebagai pendamping untuk meningkatkan kualitas guru.
  4. Guru dapat belajar melalui pendidikan lanjutan dan pendalaman. Anggapan yang paling mendasar dari cara ini adalah semakin tinggi tingkat pendidikan yang diperoleh oleh seseorang, maka semakin baik pula tingkat kemampuannya. Oleh karenanya, dalam usaha untuk meningkatkan profesionalime guru, setiap guru harus dimotivasi agar bersedia melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau mengikuti pendalaman pendidikan akademis kejenjang yang lebih tinggi. tentunya, pendidikan lebih lanjut ini sesuai dengan kebutuhan pada tempat guru bertugas atau mengajar, sebagai contoh: guru BK (Bimbingan Konseling) yang sudah memiliki jenjang S-1, maka bila ia melanjutkan studinya kejenjang S-2, maka program studi yang di ambil adalah Program Magister Bimbingan dan Konseling, atau yang linear dengannya. 
  5. Guru dapat belajar dengan cara yang terpisah dari tugas profesionalnya. Cara ke-5 ini, dalam penerapannya guru belajar tentang segala hal yang tidak terkait langsung dengan tugas profesionalnya sebagai guru, sebagai contoh dalam hal pengembangan kemampuan intelektual dan moral yang berkaitan dengan perannya sebagai orang tua/wali, sebagai organisasi pelatihan di lingkungan masyarakat, pelatihan kepemimpinan dalam bidang bisnis dan sebagainya . "Mereka belajar tentang bentuk nondidactic instruksi ...", seperti yang dikemukakan oleh Lucido (1988). walaupun tidak secara langsung berhubungan dengan tugas pokonya sebagai guru, hasil dari berbagai pelatihan tersebut dapat memperluas wawasan atau cara pandangnya sebagai guru sehingga menjadi penunjang untuk mempekaya materi pembelajaran bagi siswa.
Jadi, itulah 5 cara guru belajar yang yang merupakan anjuran pakar pendidikan guna meningkatkan tugas profesionalimenya sebagai guru dalam mencerdaskan anak bangsa*

BAGAIMANA SEHARUSNYA GURU BELAJAR? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: TABINA GURU

0 komentar:

Posting Komentar