Informasi tentang Merdeka Belajar, Program pelatihan Guru, dan Perkembangan dunia pendidikan

Selasa, 23 November 2021

BAHAYA DEPRESI DAN CARA PENCEGAHANNYA

BAHAYA DEPRESI DAN CARA PENCEGAHANNYA

BAHAYA DEPRESI DAN CARA PENCEGAHANNYA


Obrolanguruku
BAHAYA DEPRESI DAN CARA PENCEGAHANNYA- Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus-menerus merasa sedih dan tertekan serta kehilangan minat dalam beraktivitas, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup sehari-hari. Seseorang yang mengalami gangguan depresi mayor, kelainan ini dapat memengaruhi perasaan, pemikiran, hingga perilaku sehingga menimbulkan masalah emosional dan fisik.

Depresi yang terjadi juga dapat mengganggu saat istirahat dan nafsu makan, sehingga kerap merasa lelah dan sulit berkonsentrasi. Efek depresi dapat berlangsung lama atau bahkan berulang dan mampu memengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi dan menjalani aktivitas harian.

Faktor Risiko Depresi

Depresi umumnya terjadi pada remaja di rentang usia 20-30, meskipun semua kelompok umur juga memiliki risiko sendiri. Lebih banyak wanita daripada pria didiagnosis dengan gangguan mental ini, tetapi wanita lebih mungkin untuk segera mencari pengobatan. Nah, beberapa faktor yang dapat memicu depresi, antara lain:

  • Memiliki riwayat keluarga gangguan kesehatan mental.
  • Menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan terlarang.
  • Memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti harga diri yang rendah, terlalu keras pada diri sendiri, pesimis, atau terlalu bergantung pada orang lain.
  • Memiliki penyakit kronis atau serius, seperti gangguan hormon tiroid, cedera kepala, HIV / AIDS, diabetes, kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung.
  • Mengambil obat-obatan tertentu, seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau pil tidur.
  • Mengalami peristiwa traumatis, seperti kekerasan seksual, kematian, kehilangan orang yang dicintai, atau masalah keuangan.

Penyebab Depresi

Tidak diketahui pasti apa yang menyebabkan depresi. Beberapa risiko yang dapat meningkatkan risiko gangguan ini adalah:

Masalah biologis: Seseorang yang menderita depresi mungkin mengalami perubahan fisik di otak. Namun, pentingnya perubahan ini belum diketahui dengan pasti, meskipun pada akhirnya dapat membantu menentukan apa yang menyebabkannya.

Gangguan kimia di otak: Neurotransmiter adalah bahan kimia otak alami yang telah disarankan untuk berperan dalam depresi. Sebuah studi mengatakan bahwa perubahan fungsi dan efek neurotransmiter ini dapat mempengaruhi stabilitas suasana hati, sehingga mempengaruhi tingkat depresi pada seseorang.

Gangguan hormonal: Perubahan atau gangguan dalam keseimbangan hormon dapat memicu depresi. Hal ini sering terjadi selama kehamilan dan beberapa minggu atau bulan setelah (postpartum). Selain itu, seseorang yang memiliki masalah tiroid, menopause, dan beberapa kondisi lainnya juga memiliki risiko depresi yang tinggi.

Penyakit keturunan: Masalah depresi lebih berisiko bagi seseorang dengan keluarga inti yang memilikinya. Disebutkan jika gen dapat mempengaruhi risiko menyebabkan depresi.

Gejala Depresi

Depresi bisa lebih dari sekedar sedih atau depresi. Seseorang yang menderita gangguan pada tahap parah dapat menyebabkan berbagai gejala yang berbeda. Beberapa gejala dapat mempengaruhi suasana hati, tetapi mereka juga dapat terjadi di bagian lain dari tubuh. Gejala juga bisa menjadi akut atau hilang dan tumbuh. Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat terjadi ketika menderita depresi:

  • Selalu merasa bersalah.
  • Merasa putus asa, inferior, dan tidak berharga.
  • Selalu merasa cemas dan khawatir berlebihan.
  • Suasana hati yang buruk atau sedih terus-menerus.
  • Mudah tersinggung atau sensitif.
  • Mudah menangis.
  • Kesulitan berkonsentrasi, berpikir, dan membuat keputusan.
  • Tidak tertarik dan tidak termotivasi untuk apa pun.
  • Pikiran tentang melukai diri sendiri atau bunuh diri terjadi.
  • Selalu merasa lelah dan tersesat.
  • Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
  • Sembelit.
  • Gerakan tubuh dan bicara yang lebih lambat dari biasanya.
  • Kehilangan hasrat seksual.
  • Gangguan tidur.
  • Perubahan berat badan dan nafsu makan.

Komplikasi Depresi

Depresi adalah gangguan serius yang bisa berakibat fatal bagi penderita dan keluarga mereka. Depresi sering memburuk jika tidak diobati, dan mengakibatkan masalah emosional, perilaku dan kesehatan yang mempengaruhi setiap bidang kehidupan seseorang. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi karena depresi meliputi:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas, yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan diabetes.
  • Penyakit fisik.
  • Melarikan diri dalam bentuk penyalahgunaan alkohol atau narkoba.
  • Kecemasan, gangguan panik atau fobia sosial.
  • Menyebabkan konflik keluarga, kesulitan hubungan, dan masalah pekerjaan atau sekolah.
  • Isolasi sosial.
  • Perasaan ide bunuh diri, percobaan bunuh diri, atau bunuh diri muncul.
  • Keinginan untuk mutilasi diri.
  • Kematian dini karena kondisi medis.

Pengobatan Depresi

Hidup dengan depresi bisa sulit, tetapi pengobatan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup bagi orang-orang dengan depresi. Cobalah untuk menemui seorang profesional medis untuk meminta beberapa metode perawatan untuk menjadi lebih baik. Beberapa cara yang dapat dilakukan dokter untuk membantu orang dengan depresi yang mereka alami, termasuk:

Psikoterapi.

Terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini bertujuan untuk membantu penderita melepaskan pikiran dan perasaan negatif, dan menggantinya dengan respons positif.

Terapi pemecahan masalah (PST), untuk meningkatkan kemampuan penderita untuk menghadapi pengalaman yang memicu perasaan depresi.

Terapi interpersonal (IPT) untuk membantu mengatasi masalah yang muncul ketika berhadapan dengan orang lain.

Terapi psikodinamik untuk membantu penderita memahami apa yang mereka rasakan dan bagaimana menanggapi perasaan tersebut.

obat antidepresan, seperti escitalopram, paroxetine, sertraline, fluoxetine, citalopram, venlafaxine, duloxetine, dan bupropion. Penggunaan obat-obatan ini harus selalu berada di bawah pengawasan dokter karena banyak efek samping.

Terapi electroconvulsive (ECT) untuk orang dengan depresi yang tidak membaik setelah diberi obat, mengalami gejala psikosis, dan orang-orang yang mencoba bunuh diri.

Pencegahan Depresi

Depresi adalah masalah yang tidak dianggap dapat dicegah. Sulit untuk mengidentifikasi segala sesuatu yang menyebabkannya, jadi bahkan lebih sulit untuk mengambil tindakan pencegahan. Namun, jika Anda menderita episode depresi, lebih baik mencegah kambuh dengan mempelajari beberapa cara yang efektif, seperti perubahan gaya hidup dan pengobatan yang efektif. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah depresi, di antaranya:

  • Hindari kesendirian dengan menemukan komunitas yang baik.
  • Buat hidup lebih sederhana dengan membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang.
  • Berolahraga secara teratur, setidaknya 3-5 kali seminggu dengan durasi sekitar 30 menit.
  • Makan diet seimbang dan diet teratur.
  • Buat hidup lebih rileks dan hindari stres.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Depression (major depressive disorder) - Symptoms and causes.

Medical News Today. Diakses pada 2021. Depression: Tests, symptoms, causes, and treatment.

Healthline. Diakses pada 2021. Everything You Want to Know About Depression.

American Psychiatric Association. Diakses pada 2021. What Is Depression?


BAHAYA DEPRESI DAN CARA PENCEGAHANNYA Rating: 4.5 Diposkan Oleh: TABINA GURU

0 komentar:

Posting Komentar